Dapatkan Garansi Service, Sparepart, Fitting Ulang dan Pelayanan Ekstra Lainnya Khusus Pembeli di Outlet-Outlet Kami di Seluruh Indonesia *)
Untuk informasi produk, pelayanan dan lainnya, silakan kunjungi outlet terdekat atau telepon kami di sini

Selasa, 25 Oktober 2011

Pelayanan di Oticon Indonesia

AUDITORY BRAINSTEM RESPONSE (ABR)
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jalur pendengaran mulai dari ujung saraf pendengaran sampai dengan batang otak, tes ini dilakukan bila ada kecurigaan gangguan pendengaran pada anak yang belum dapat kooperatif.

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia













BOA/VRA
Pemeriksaan untuk mengetahui ambang pendengaran minimal dari salah satu telinga pada anak, pada pemeriksaan ini pemeriksa mengobservasi perubahan perilaku pada anak saat diperdengarkan bunyi
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jalur pendengaran mulai dari ujung saraf pendengaran sampai dengan batang otak, tes ini dilakukan bila ada kecurigaan gangguan pendengaran pada anak yang belum dapat kooperatif

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia

FITTING HEARING AID / ALAT BANTU DENGAR
Fitting adalah proses pemilihan Alat Bantu Mendengar (ABM) berdasarkan kebutuhan mendengar dan lingkungan pendengaran sehari – hari. Fitting juga berarti pemberian konsultasi kepada pemakai ABM bagaimana memilih ABM yang tepat berdasarkan kebutuhan pemakai ABM. Fitting itu bisa dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan komputer.

Tujuan utama Fitting adalah memastikan bahwa ABM yang dipilih benar-benar menyelesaikan permasalah pendengaran yang dihadapi oleh pemakai ABM.


Secara singkat proses Fitting dimulai dengan penggalian informasi mengenai keluhan pendengaran, kemudian dilanjutkan dengan penggalian harapan setelah mempergunakan ABM. Dengan informasi tersebut, audiologist melakukan seleksi terhadap ABM yang paling cocok yang kemudian melakukan demonstrasi terhadap manfaatnya.

Semua harapan pemakai ABM pada saat Fitting mungkin saja tidak akan terpenuhi seluruhnya, umumnya pemakai harus membiasakan terlebih dahulu dengan suara ABM dan bagaimana mendengar dengan ABM pada lingkungan dimana biasanya sulit untuk didengar.

Hal lain yang menjadi pertimbangan ketika Fitting adalah harga, model serta warna ABM yang cocok dan tidak menggangu penampilan dan kenyamanan pemakai ABM tersebut.

DISPENSING WHELL

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia

MAPPING COCHLEAR IMPLANT
Program ulang cochlear implant atau biasanya yang di sebut dengan "MAP", adalah penyesuaian terhadap batasan stimulasi listrik yang semestinya atau selayaknya diterima oleh pemakai cochlear implant untuk bisa mendengar suara rendah/pelan dan suara yang keras yang masih bisa didengar nyaman.


Pengukuran Level stimulasi listrik biasanya dilakukan untuk mendapatkan level Threshold (T) dan Comfort (C). Selama Mapping berlangsung, Level Threshold dan Comfort untuk masing-masing elektroda dilakukan penyesuaian seperlunya dengan tujuan supaya pengguna cochlear implant mampu mendengar suara apapun dalam lingkungan kesehariannya.

Mapping dilakukan secara berkala seumur hidup pemakai cochlear implant, dimulai sejak dilakukannya swicth-on yang kemudian 2 bulan setelah switch on dilakukan secara berkala seminggu sekali. 1-2 bulan kemudian dilakukan 2 minggu sekali, berlanjut satu bulan sekali, 3 bulan sekali, cek 6 bulan sekali dan pada akhirnya dilakukan satu tahun sekali.

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia

OTO ACOUSTIC EMISSION (OAE)
Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi Outer Haircells yang terdapat pada rumah siput. Tes ini merupakan screening awal untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gangguan pendengaran pada anak ataupun kasus dewasa tertentu seperti pada kasus tinitus

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia













AUDIOMETRI NADA MURNI
Pemeriksaan yang menggunakan audiometer untuk mengetahui ambang pendengaran, jenis ketulian dan derajat ketulian. Pemeriksaan ini dilakukan ketika ada kecurigaan gangguan pendengaran ataupun ada keluhan ketika seseorang mengalami kesulitan berkomunikasi di keramaian. Tes ini dapat juga dilakukan sebagai tes rutin pada General Check Up, ataupun evaluasi berkala pada orang yang bekerja di tempat bising. Tes ini dilakukan pada pasien yang dapat kooperatif karena pemeriksa akan mencatat hasil pemeriksaan berdasarkan respon yang diberikan oleh pasien.

Klik di sini untuk website resmi Oticon Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar